aksaratia.com

Pengalaman Membuat Infografis Blog Menggunakan Canva

Membuat infografis blog menggunakan canva

Sebagai makhluk visual, manusia cenderung lebih cepat memproses data atau informasi dalam bentuk visual seperti tabel, bagan maupun grafik. Bentuk-bentuk visual tersebut juga memungkinkan orang menjadi lebih tertarik dengan informasi yang diberikan.

Seperti halnya tulisan di blog, akan nampak monoton ketika dari awal hingga akhir hanya berisi teks saja tanpa disisipi gambar. Konten artikel dalam blog perlu dilengkapi infografis-infografis sebagai bentuk visual dari teks atau tulisan. Nah, salah satu tools yang dapat digunakan untuk membuat infografis blog adalah canva.

Sekilas Seputar Infografis dan Blog

Membuat infografis blog menggunakan canva_seputar infografis dan blog
aksaratia.com

Sebagai pemula di bidang blogging, aku pikir punya niatan dan kemauan kuat untuk menulis saja sudah cukup untuk mulai nge-blog. Namun, ternyata aku salah.

Di dunia blogging, dikenal istilah yang namanya infografis.Infografis adalah teknik menyampaikan informasi secara visual atau art agar lebih mudah dipahami pembaca.

Setelah mengikuti materi tentang infografis dari Coach Hamim di Blogspedia Coaching Batch 4, aku baru mengetahui bahwa ternyata infographic dengan infografik itu adalah dua hal yang berbeda. Justru, infographic sama dengan infografis. Gimana, bingung nggak?

Jadi, infographic adalah bahasa Inggris dari infografis. Info berarti informasi. Sedangkan graphic (grafis) melansir dari laman hamimeha.com berarti sesuatu yang berkaitan dengan seni visual, terutama yang melibatkan gambar, ukiran, atau tulisan.

"Blog tanpa infografis itu bagaikan taman tak berbunga"

Pentingnya Infografis

Membuat infografis blog menggunakan canva_pentingnya infografis
aksaratia.com

Seperti yang disampaikan oleh Coach Hamim, infografis memiliki manfaat untuk mempercantik tampilan blog, meningkatkan performa blog, mempengaruhi kondisi psikologis seseorang karena orang-orang cenderung suka dengan apa yang indah dilihat, meningkatkan brand awareness serta sebagai ajang promosi yang efektif dan efisien.

Setelah mengetahui betapa pentingnya manfaat infografis tersebut, membuat aku merasa semakin perlu untuk meningkatkan kemampuan dalam mendesain. 

Namun, aku menjadi tidak begitu khawatir karena kehadiran canva yang sangat memudahkanku dalam membuat infografis untuk blog. Selain karena lebih praktis dan ramah pemula, canva juga akan menyimpan desain secara otomatis sehingga aku tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu lupa menyimpan desain yang sudah aku buat. 

Pengalamanku Membuat Infografis Blog di Canva 

Pengalaman membuat infografis blog menggunakan canva
aksaratia.com

Aku mulai mengenal canva pada tahun 2021 dari salah seorang teman. Sejak saat itu, aku meng-install aplikasi canva dan seringkali menggunakannya untuk keperluan mengedit foto dan video tugas kuliah. 

Dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh canva, membuat aku yang sebagai pemula ini merasa sangat terbantu sampai sekarang. Berbagai elemen, font dan template sudah tersedia. Kita hanya tinggal menambahkan atau pun mengeditnya sesuai kebutuhan. 

Nah, belakangan ini aku kembali sering menjelajahi canva sejak mengikuti Blogspedia Coaching Batch 4. Sebab, aku harus membuat infografis-infografis sebagai pelengkap dan juga mempercantik blog meskipun dengan kemampuan mengulik canva yang masih ala kadarnya. hehe

Berikut beberapa hal yang aku lalui dalam membuat infografis blog menggunakan canva.

1. Memilih dan mengedit template 

Memilih template ini menjadi bagian yang cukup sulit aku lakukan meskipun banyak sekali template gratis yang disediakan di canva. Ya, seperti itulah aku yang menjadi semakin bingung ketika dihadapkan pada berbagai macam pilihan yang bagus-bagus seperti template-template yang ada di canva ini.

Biasanya untuk membuat infografis, aku langsung memilih template jenis banner dengan ukuran medium yaitu 76 inchi x 32 inchi.

Untuk template yang aku pilih sebenarnya tidak ada kriteria tertentu. Aku memilih berdasarkan kecocokan dengan artikelku nantinya dan tentu yang tidak ada logo mahkotanya karena aku menggunakan canva versi gratis hehe

Kemudian, template yang aku pilih juga tidak serta merta aku gunakan langsung tanpa melalui proses pengeditan.

Cukup banyak hal yang aku edit pada template yang sudah kupilih. Pengeditannya meliputi warna, elemen dan teks.

Warna template yang biasanya aku pilih adalah warna yang tidak terlalu terang (mencreng) supaya tidak membuat sakit mata. Sedangkan elemen menyesuaikan konten blog.

2. Menentukan elemen

Salah satu fitur yang ada di canva adalah elemen. Setelah aku memilih template, yang aku lakukan selanjutnya adalah menentukan elemen-elemen yang hendak digunakan untuk membuat desain infografis.

Elemen-elemen yang aku pilih mulai dari elemen sederhana hingga elemen yang cukup kompleks. Elemen sederhananya seperti bentuk garis, gelombang dan tanda panah. Elemen yang lebih kompleks seperti buku, wanita berhijab, orang, daun, kertas, kuas dan lain-lain.

Berikut caraku mencari elemen di canva melalui handphone :

  • Klik tanda plus di pojok kiri bawah layar
  • Klik elemen
  • Ketik kata kunci elemen yang ingin dicari di kolom pencarian

Setelah itu, akan muncul berbagai elemen sesuai dengan kata kunci elemen yang sudah dimasukkan di kolom pencarian. Elemen yang tersedia pun ada dalam bentuk grafis, foto dan juga video. Kemudian, aku pun mulai mengeksplor berbagai elemen yang ada dan memilih yang sesuai dengan keinginan. 

3. Editing teks

Hal selanjutnya yang aku lakukan untuk membuat infografis blog menggunakan canva adalah melakukan pengeditan teks.

Berikut langkah-langkah yang aku lakukan untuk mengedit teks :

Memilih jenis font

Pengeditan teks aku mulai dengan memilih jenis font sesuai keinginan dan tentunya yang mudah dibaca atau ramah mata. Sebab, tujuan infografis salah satunya adalah meningkatkan pemahaman pembaca dari informasi yang ada. Oleh karena itu, pemilihan jenis font menjadi sangat penting agar informasinya bisa terbaca dengan jelas.

Menentukan ukuran font

Nah, setelah memilih jenis font, aku biasanya menentukan ukuran font. Ukuran font yang aku gunakan menyesuaikan dengan banyaknya teks yang ada di dalam template dan kemudahan dalam membacanya.

Menyerasikan warna template dengan font/teks

Setelah selesai dengan urusan jenis dan ukuran font, aku mulai menyesuaikan atau menyerasikan warna template dengan warna font

Ketika warna template-nya cenderung gelap, aku menggunakan warna font yang terang seperti putih. Kalau aku mau menggunakan font berwarna hitam atau yang sama-sama gelap, aku biasanya menggunakan fitur effect background pada teks agar teksnya diberi latar belakang dengan warna berbeda sehingga bisa tetap terbaca meskipun warna font dan template-nya sama.

Perhatikan kembali posisi dan komposisi teks pada template

Kemudian, aku melanjutkan proses editing teks dengan memperhatikan kembali posisi teks dan komposisinya dalam template apakah ukurannya sudah pas untuk dibaca, terlalu penuh, kosong ataukah sudah cukup.

Untuk menggeser atau mengatur posisi teks, cukup dengan men-drag and drop teks sesuai dengan posisi yang diinginkan. Aku juga terkadang menggunakan fitur geser untuk mengubah posisi tulisan ke kanan, kiri, atas maupun bawah sedikit demi sedikit.

Fitur-fitur dan keyword yang sering aku gunakan dalam mendesain menggunakan canva

Berikut adalah fitur-fitur yang sering aku pakai ketika menjelajahi canva :

  • elemen
  • template desain
  • effect
  • teks

Sementara itu, keyword yang sering aku pakai ketika berselancar di canva yaitu tanda panah, persegi, persegi panjang, garis, gelombang, daun, wanita berhijab, orang, anak-anak, buku, kertas, kuas dan masih banyak lagi lainnya.

Nah, itulah sekelumit pengalamanku membuat infografis blog menggunakan canva. Aku menyadari masih banyak kekurangan dan perlu eksplor lebih dalam lagi ketika menggunakan fitur-fitur di canva dan meningkatkan kemampuan mengkombinasikan elemen, warna serta teks supaya hasil desain yang didapat bisa lebih maksimal.

Posting Komentar